• PROGRAMMER SITE

    Mau belajar program? yuk belajar bareng di blog ini

  • TEHNIK INFORMATIKA

    Belajar seputar tehnik informatika? BISA!!!

  • BELAJAR UMUM

    Tidak hanya program dan seputar tehnik informatika, disini banyak sekali wawasanya

Sunday, December 31, 2017

Particulary Culture

Participatory Culture

Budaya partisipatif merupakan kata baru dalam referensi, tetapi berlawanan dengan budaya Konsumen ,dengan kata lain budaya di mana orang pribadi (masyarakat) tidak bertindak sebagai konsumen saja, tetapi juga sebagai kontributor atau produsen.Istilah ini paling sering diterapkan pada produksi atau penciptaan beberapa jenis media yang diterbitkan. 
kemajuan terbaru dalam teknologi (komputer kebanyakan pribadi dan internet) telah memungkinkan orang untuk membuat dan mempublikasikan media tersebut, biasanya melalui internet. Ini budaya baru yang berkaitan dengan internet telah digambarkan dalam budaya partisipatif “orang-orang muda kreatif menanggapi sejumlah besar sinyal elektronik dan komoditas budaya dengan cara yang mengejutkan pembuat mereka, menemukan arti dan identitas tidak pernah dimaksudkan untuk berada di sana dan menentang nostrums sederhana yang meratapi manipulasi atau kepasifan dari konsumen. “

Budaya partisipatif dan teknologi


Keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara partisipatif dalam proses pembangunan teknologi, terus berkembang untuk jalannya komunikasi, kolaborasi, dan ide-ide, itu juga menimbulkan peluang baru bagi masyarakat untuk membuat konten mereka sendiri. Hambatan seperti waktu dan uang mulai menjadi kurang signifikan terhadap kelompok besar masyarakat. Misalnya, pembuatan film dibutuhkan sekali dana dalam jumlah besar peralatan mahal, tapi sekarang klip video dapat dibuat dengan peralatan yang terjangkau untuk banyak orang. Kemudahan yang konsumen ciptakan telah tumbuh. Contohnya: Smartphone adalah salah satu contoh yang menggabungkan unsur interaktivitas, identitas dan mobilitas. Mobilitas dari ponsel pintar menunjukkan bahwa media tidak lagi terikat oleh ruang dan waktu dapat digunakan dalam konteks. untuk sekarang ponsel cerdas yang dapat dipantau kapan saja dan dimana saja. Smartphone juga meningkatkan budaya partisipatif dengan peningkatan tingkat interaktivitas. Alih-alih hanya menonton, pengguna secara aktif terlibat dalam membuat keputusan, navigasi halaman, menyumbangkan konten mereka sendiri dan memilih apa link untuk diikuti. Ini melampaui keyboard "tingkat" interaktivitas, di mana seseorang menekan tombol dan huruf yang diharapkan muncul, dan menjadi aktivitas dinamis dengan opsi baru secara terus menerus dan mengubah pengaturan, tanpa formula yang ditetapkan untuk mengikuti. Smartphone melambangkan ini dengan pilihan terbatas dan cara untuk mendapatkan pribadi terlibat dengan beberapa media pada saat yang sama. Smartphone juga berkontribusi terhadap budaya partisipatif karena bagaimana mengubah persepsi identitas. Seorang pengguna dapat bersembunyi di balik sebuah avatar, profil palsu, atau hanya diri ideal saat berinteraksi dengan orang lain secara online. Tidak ada akuntabilitas untuk menjadi siapa yang Anda katakan. 

Perlu kita ketahui salah satu perkembangan teknologi telah membawa peradaban manusia. budaya digital sudah tidak diragukan lagi
memiliki dampak yang dapat dilihat dalam berbagai hal dalam kehidupan. perkembangan teknologi yang disebut dengan
NEW MEDIA tidaklah sesuatu yang benar-benar baru di jaman sekarang ini. contohnya saja cassete tape atau radio analog merupakan
pelopor dari teknologi mobile yang ada saat ini.

semua yang kita lakukan bisa dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan gadget
semisal smartphone kita yang dapat digunakan untuk browsing internet, membaca surel, chatting, bahkan membuka dan menyunting
dokument. tidak hanya itu saja apabila ditambah dengan teknologi internet semisal
cloud computing dan komparabilitas antar perangkat akan mendorong perkembangan teknologi
yang sangat canggih tentunya.

pada budaya digital, budaya partisipatif juga sangat berpengaruh. budaya partisipatif adalah konsep yang berlawanan dengan budaya
konsumen. dengan kata lain budaya dimana seseorang tidak bertindak sebagai konsumen saja tetapi seseorag juga bisa menjadi kntrobutor atau produsen. 
isitilah ini diterapkan pada pembuatan beberapa jenis media yang di publikasikan contoh nya media sosial.

pada budaya partisipatif ada 3 hal penting yaitu
mobilitas, interaktivitas dan identitas

Mobilitas


mobilitas telah memberikan kemudahan bagi kita, dengan membawa rumah kapan saja dan dimana saja tentu kata rumah disini diartikan sebagai konten pribadi seperti dokument, koleksi musik, berbagai macam foto dan sebagainya.
bahkan jika di inginkan, sang pemilik dapat membagi barang barang pribadinya dengan teman ataupun orang lain
melalui media.

mobilitas tidak hanya sebatas membawa barang pribadi kita ke area publik,
namun juga kemampuan untuk mengakses piranti yang berada dimanapun.
entah itu komputer, barang barang yang ada dirumah seperti televisi, cctv kamera, kipas angin, server yang berada di kantor dan masih banyak lagi...

namun terdapat efek buruk dari mobilitas itu sendiri, terutama neyangkut privasi dan identitas seseorang, orang asing yang bahkan belum anda kenal
dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang anda apabila anda tidak berhati hati terhadap kontent atau barang barang yang anda miliki. bahkan
sesuatu yang menurut anda aman dan tidak diketahu orang lain bisa saja di bocorkan ke ranah publik.

Oleh karea itu, anda harus sekeltif dalam membagi informasi dan kontent ke teman anda, 
bedakan antara informasi yang bersifat prbadi semisal nomor rekening, ID-Card, atau bahkan 
tanggal ulang tahun anda dengan informasi atau kontent yang dapat dibagi atau bersifat publik.

Interaktivitas


dengan banyaknya fitur yang ditawarkan pada gadget seperti email, website media sosial dan lain lainnya interaksi hanya sebatas dengan gadget bukan tatap 
muka

Identitas


Tidak dipungkiri, tren jejarin sosial sudah mewabah dari kalagan remaja hingga artis terkenal, tua maupun mudah semua berkumpul disini. Ribuan informasi dan kontent dibagi dan ditampilkan ke publik setiap harinya. Disatu sisi anda tidak akan merasa kesepian karena keluh kesah ataupun kesukaan anda dapat anda bagi ke teman anda yang bahkan anda tidak dapat bertemu dengan nya. Namun disisi lain banyak kasus pencurian data dan pemalsuan identitas terjadi disini.

Bahkan mengutit seseorang menjadi sangat mudah, cukup lihat “status” atau “timeline” nya dan anda tau teman anda sedang melakukan apa. Belum lagi dengan maraknya pemalsuan dan tindak kejahatan yang terjadi. anda dapat melihat berita tentang anak yang diculik karena berkenalan dengan seseorang di facebook, atau seseorang yang menipu belasan nasabah sebuah bank dengan mengirim inormasi palsu

Cerita belum berhenti sampai disitu, banyak virus komputer yang disebar menggunakan teknik “social enginering” bisa saja anda mengelik tautan yang berisi program jahat yang siap menginfeksi komputer anda dan mencuri identitas anda.
Share:

Copyright © Welcome To My blog | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com